Jumat, 04 Maret 2016

Senja di pantai Bandealit

Senja Pantai  di Bandealit


Titik Angin yang melaju

menggemetarkan Seluruh Tubuhku

sang surya mulai menenggelamkan Cahayanya

menebarkan lukisan di langit menuju senja

bermacam-macam perasaan yang timbul

susah , senang ,sedih, semuanya menjadi satu 

hilang bersama ombak yang berdebur

menerjang batuan karang,Burung-burung mulai pergi 

ke singga sana

sangat sunyi hanya teriakan ombak, angin, dan burung

yang kurasakan.





karya : Ine Yuliyofarista ( Badai )

Kamis, 23 April 2015

Bingung mau nulis apa...?

Tepat jam 15:39 dengan cuaca yang mendung dan hembusan angin yang sepoi-sepoi, dan terdengar sebuah nyanyian lagu yang merdu di kampus Sastra Universitas Jember yang kini menjadi tempat ku belajar bahkan rumah utama bagiku. Entalah aku menulis tentang apa yang penting hari ini aku harus membuat sebuah catatan. Aku masih bingung apa yang mau aku tulis, apa ya kok rasanya buntu kelamaan mikir sampai-sampai geluduk bergemuruh mungkin menyarankan agar aku bisa berfikir untuk menulis. apa ya??

Aku ada ide mungkin aku akan membahas tentang kampus saja. Suasana kampus yang mendung ini. cukup sepi sangat cocok ya untuk cuaca yang mendung ini sekilas aku melihat segerombolan burung pipit menari-nari di udara mungkin burung-burung ini segera merapat ke sarang nya sebelum hujan nanti tiba. terlihat 1-3 mahasiswa yang ada di UKM nya masing-masing, akupun juga duduk di depan UKM SWAPENKA tercinta duduk sembari menulis catatan yang asal-asalan ini hehehe

Kampus ku ini terkenal dengan rimbun nya pepohonan yang teduh, hijau dan sangat sejuk apalagi kalau nanti hujan tiba pasti udaranya lebih sejuk lagi ada beberapa orang mahasiswa ukm kesenian datang membawa gitar dan bernyanyi lagi dengan merdu menambah semangat untuk menulis. Ukm ku SWAPENKA ( Mahasiwa Pencinta Kelestarian Alam) berdekatan dengan ukm kesenian jadi terdengar langsung nyanyian-nyanyian merdu itu. Semakin banyak saja mahasiswa kini  yang merapat di ukm nya masing-masing.

Sabtu, 14 Maret 2015

MEMELIHARA KUCING RAS ITU TIDAK SULIT


logo unej, kucing ras

MEMELIHARA KUCING RAS ITU TIDAK SULIT



KARYA TULIS ILMIAH




Oleh:
Ine Yuliyofarista
NIM 140110201064



SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, dan metode penulisan yang dipakai.

1.1 Latar Belakang Masalah
Banyak masyarakat di dunia ini yang memelihara kucing, termasuk masyarakat Indonesia. Sama dengan hewan lainnya, kucing juga memiliki sejarah panjang dalam hidupnya. Orang Mesir Kuno yang kaya dengan budaya menganggap kucing sebagai penjelmaan dewa. Hubungan manusia dan kucing diduga sejak 8000 SM ketika hidup manusia masih mengembara (berpindah-pindah), mulai menetap, dan bertani. Bukti-bukti ini diperkuat dengan ditemukannya kuburan manusia bersama kucing di Pulau Cypruss yang diperkirakan dikubur pada tahun 6000 SM. Tulang kucing juga ditemukan di Jericho yang dikubur pada tahun 6700 SM dan di Indus Valley, Harappu yang dikubur pada tahun 2000 SM.
Kucing bagi sebagian orang adalah hewan yang anggun, menggemaskan, dan lucu terutama kucing ras. Secara sederhana, ras kucing dapat dibedakan berdasarkan kondisi bulunya, yaitu bulupendek (shorthair), bulu sedang(semi-longhair), bulu panjang (longhair), dan bulu yang tidak umum.
Tidak sedikit orang yang ingin memelihara hewan mamalia yang satu ini. Namun ada beberapa faktor dapat menghalangi seseorang untuk memeliharanya. Antara lain adalah harga kucing ras yang relatif mahal, apalagi kucing yang sudah memiliki surat dan sertifikat. Ada juga yang berpendapat bahwa memelihara kucing berarti menambah jumlah anggota keluarga. Tidak hanya tentang keindahan fisik dari kucing yang menjadi perhatian, cara perawatan dan penyakit yang sering hinggap di kucing juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Salah satunya adalah penyakit toxoplasma yang biasanya ditakuti para wanita. Perawatan kucing yang relatif membutuhkan ekstra perhatian bagi pemelihara, dan lain sebagainya.
Maka dari itu saya melakukan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan atas keraguan orang – orang yang ingin memelihara kucing ras.

1.2 Pembatasan Masalah
Dalam setiap penelitian sangat diperlukan suatu batasan agar pembahasan tersebut tidak meluas. Maka dari itu di dalam karya tulis ini saya memberikan pembatasan dan fokus tentang jenis-jenis kucing ras, bagaimana cara memilih dan bagaimana memelihara kucing ras dengan benar.

1.3 Perumusan Masalah
a. Bagaimana memilih kucing ras yang sesuai dengan keinginan kita?
b. Apakah syarat yang harus dimiliki untuk dapat memelihara kucing ras?
c. Apa itu toxoplasma? apa penyebabnya? dan bagaimana cara pencegahannya?

1.4 Tujuan Penelitian
a. Mengetahui jenis – jenis kucing ras yang ada di dunia dan sifat identiknya.
b. Mengetahui cara merawat kucing ras dengan benar.
c. Mengetahui cara menghindari penyakit toxoplasma yang ditularkan dari seekor kucing

1.5 Metode Penelitian
Pada penulisan karya tulis ini saya menggunakan 2 metode, yaitu metode observasi berdasarkan pengalaman pribadi. Dan yang kedua adalah metode kepustakaan.
1.5.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian korelatif. Saya sebagai penulis menghubungkan data-data yang ada dan juga berdasarkan pengalaman yang saya miliki. Sehingga diharapkan penelitian ini bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.

1.5.2. Sumber Data
Sumber data yang saya punya adalah beberapa buku yang digunakan sebagai referensi untuk membuat karya ilmiah ini dan untuk data pendukung saya juga mencari informasi dari internet.


1.5.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah dengan referensi dari beberapa buku yang saya punya. Dan isi dari hasil data tersebut dicari dalam buku referensi tersebut. Untuk data pendukung saya juga mencari informasi dari internet mengenai informasi yang relevan dengan penelitian ini.

1.5.4. Teknik Analisis Data

Saya menggunakan sumber data dari buku dan pengalaman yang saya miliki. Cara saya menganalisis data yang ada adalah dengan membaca buku yang saya peroleh, lalu memastikan data berdasarkan landasan teori dan kenyataan yang memang saya alami dalam menjalankan informasi yang ada. Lalu saya uji kebenarannya, dan saya hitung jumlah datanya. Data yang ada saya hubungkan satu dengan yang lain. Terakhir saya menuangkannya dalam karya ilmiah ini.

Selasa, 16 Desember 2014

Ospek Jurusan Sastra Indonesia 2014

Jam sepuluh pagi tepat tanggal 8 Desember 2014, Mahasiswa baru (maba) Fakultas Sastra jurusan Sastra Indonesia, mengikuti ospek jurusan. Bertempat di daerah Garahan-Sumberjambe kabupaten Jember. Acara ini diikuti lebih dari 70 peserta dengan lengkap menggunakan atribut yang diwajibkan dan barang-barang yang sudah ditentukan panitia. Pemberangkatan diawali dengan berdo'a bersama, setelah itu kami semua berangkat menggunakan transportasi truk. Untuk menampung panitia dan peserta dibutuhkan 2 truk, kemudian tepat jam 12 kami  sampai di sana.

Sesampainya di Garahan kami semua langsung menuju lapangan untuk upacara pembukaan. Setelah upacara selesai, kami melanjutkan perkenalan tiap kelompok. Aku mendapatkan kelompok 8 bernama gugus Emha Ainun Najib. Semua kelompok diberi nama gugus dari nama-nama sastrawan yang terkenal di Indonesia setelah perkenalan kelompok dilanjutkan yel-yel. Kelompok ku cukup lama menunggu karena bisa dibilang kelompok terakhir. Setelah selesai ber yel-yel kami semua diarahkan menuju para panitia untuk pemeriksaan barang-barang. Tak lama kemudian kami diarahkan menuju tempat peristirahatan, yang putri menuju wisma putri dan yang putra menuju wisma putra. Istirahat.

Setelah kami semua selesai beristirahat, kami langsung menuju aula untuk mendapat materi dari ketua jurusan, Ibu Sriningsih, berupa perkenalan sejarah singkat awal berdirinya Fakultas Sastra. Materi selanjutnya sampai larut malam, kami sempat diputarkan beberapa film karya teman-teman IMASIND ( Ikatan Mahasiswa Sastra Indonesisa ) yang paling saya ingat yaitu film yang berjudul ''BUNGA JALANAN''. Dan dilanjutkan dengan film-film lainnya hingga akhir. Acar nonton film berakhir waktunya kami kembali ke wisma masing-masing. Kami semua langsung tertidur pulas. Hari ini cukup melelahkan.

Sekitar jam 4 pagi kami bangun untuk menjalankan ibadah sholat subuh, lalu dilanjut olahraga pagi lengkap menggunakan training dan kaos PK2 maba dan atribut lainnya. Setelah kami capek berolahraga ria, sarapan pagi sudah menunggu. Sehabis sarapan kami berganti pakaian batik dan kembali menuju aula untuk menerima materi.

Setiap kelompok diberikan tugas untuk menampilkan karya seni yang bertema kebudayaan dengan waktu 90 menit. Untuk menentukan karya apa yang akan ditampilkan setiap pendamping wajib memberikan saran atau sumbangan ide. Kelompok ku menampilkan sebuah drama yang berjudul Bhineka Tunggal Ika. Setelah diskusi selesai, waktunya isoma ( istirahat sholat makan ). Kemudian gladi resik setiap kelompok yang akan menampilkan karya sastra. Setelah selesai acara berlanjut untuk menampilkan karya dari masing-masing kelompok.

Urutan ke 3 kelompok ku untuk tampil. Malam ini adalah malam kami untuk menunjukkan kemampuan dan bakat nya dalam bentuk karya. Semua kelompok tampil dengan sukses. Semakin malam suasana semakin ramai dan tentu saja rasa kantuk mulai terasa. Setelah acara selesai, kami semua menuju wisma masing-masing dan kami semua melepaskan lelah, tidur pulas.

Tepat tengah malam kami tiba-tiba dibangunkan untuk melakukan jelajah malam. Malam itu suasana begitu dingin dan hujan turun membasahi Garahan. Kami semua memakai jas hujan. Disinilah mental kami diuji. Saat itu kami dibekali lillin dan senter untuk alat penerangan. Setiap kelompok hanya mendapat satu senter dan dua buah lilin, setelah itu kami harus melewati beberapa pos. Hujan yang turun semakin deras dan udara tambah dingin menusuk kulit. Malam itu, kami hanya memikirkan bagaimana caranya kelompok kami kompak. Sesampainya di pos, yang menurut saya sangat menguji mental, di situ kepemimpinan kelompokku diuji. Lalu kami melanjutkan menuju pos yang terahir. Disinilah kami mendapat wawasan dan ketenangan.

Setelah penjelajahan usai, kami semua menuju ke lapangan dan membuat barisan yang melingkar dan menyanyikan lagu syukur diiringi puisi yang di kumandangkan kakak panitia. Sungguh kami bersyukur sangat bangga menjadi mahasiswa Sastra Indonesia. Selama 3 hari mengurai cerita kebersamaan yang tidak terlupakan. Salam Imasind.!

Minggu, 30 Maret 2014

Tidurlah Nyenyak Patriot Ku

Bicara tentang patriot, menurut saya patriot adalah seseorang yang dapat memotivasi dan memberi semangat di dalam hidup seseorang. Misalnya para pahlawan yang telah gugur. Mereka telah berjuang untuk ke-merdeka-an Indonesia yang akan selalu dikenang dan jasa-jasanya selalu diingat sepanjang masa dari generasi ke generasi yang akan datang. Contoh lainnya adalah seorang ibu yang melahirkan dan membesarkan anak-anak nya serta mendidik dari masa kecil sampai masa dewasa. Nah, itu sebagian kecil contoh patriot yang menurut saya sangat berarti.

Disini saya akan menceritakan seseorang yang sangat membimbing dan memotivasi diri saya karena saya itu orangnya manja dan suka bergantung dengan orang lain hehe sedikit curhat. Dia adalah Patriot-ku. Namanya Rachmad Tunjung Permana yang biasa akrab di panggil Tunjung. Saya memanggilnya Mas Tunjung. Lahir dari pasangan suami istri Sulikah dan Selamet pada tanggal 7 Januari 1993 di Kalimantan Timur kota Tanjung Selor. Mas Tunjung adalah anak ke-2 dia mempunyai kakak laki-laki yang bernama Erik Budi Purwanto selilih umur kakak beradik ini lumayan jauh berkisar 12 tahun. Waktu itu Mas Erik duduk di bangku SMP, Mas Erik sangat bahagia ketika kelahiran adiknya, hidupnya serasa berwarna. Orang-orang di sekeliling nya sangat menyukai Mas Tunjung mungkin karna faktor wajah yang ganteng dan kulit yang putih.

Ayah nya bekerja sebagai polisi dan ibunya sebagai guru MA di kota Tanjung Selor. Karena orang tua nya sibuk, tak jarang dia dititipkan ke orang. Dan akhirnya pada tahun 1998 ayah nya dipindahkan ke Jember. Saat itu dia berumur 5 tahun, Mas Tunjung mengenyam pendidikan pertamanya di TK AL-IRSYAD Jember. setelah lulus TK dia sekolah di SD Kepatihan V Jember. Ketika dia duduk di bangku kelas 3 SD, dia ikut ibunya pindah di Kecamatan Semboro. Sekolahnya pun pindah ke SD II Sidomekar hingga lulus. Setelah itu dia ikut ayahnya yang berdinas di Bondowoso. Di sana dia sekolah di SMP 1 Bondowoso, satu tahun kemudian ayah nya dipindahkan lagi dan dinas di Polres Jember. Otomatis sekolah nya lagi-lagi berganti seiring dengan tugas dinas ayahnya yang sebagai polisi tersebut. Dia pindah ke SMP N 1 Jember setelah itu dia tinggal bersama ibunya di Semboro, dia berangkat sekolah PP dari Semboro - Jember menggunakan transportasi bus. Setelah dia lulus SMP, ibunya pindah ke Jember karena Mas  Tunjung harus melanjutkan ke SMA. Di Jember dia tinggal di daerah Condro jalan Pelita Kaliwates. Dia bersekolah di MAN 2 JEMBER.

Waktu kelas X dia berada di kelas F dan wali kelasnya Bu Ika kemudian dia naik kelas XI dan mengambil jurusan IPA, XI IPA 1, dan wali kelasnya Bu.Tin lalu dia naik di kelas XII IPA 3. Hari demi hari dia lewati dan akhirnya dia melepas seragam putih abu-abu lalu meneruskan pendidikan di perguruan tinggi, Universitas Jember. Dia kuliah di Fakultas Sastra mengambil jurusan Ilmu Sejarah. Mulai dari kecil hatinya sudah ditempa dengan berpindah-pindah dari satu sekolah ke sekolah lainnya, dari satu daerah ke daerah yang baru, serta meninggalkan teman-teman sepermainan dan mencoba mencari teman yang baru. Hal itu tidaklah mudah. Dia sangat berjiwa besar dan menerima itu dengan lapang dada. Tak satupun kata mengeluh dia ucapkan dari bibirnya.
###

Awal betemu dengan Mas Tunjung waktu itu aku janjian di MTS 1, sebelum nya aku sudah mengenalnya karena dia alumni MAN 2 JEMBER. Dia lulus dan aku baru kelas X di MAN 2, karena sering berkomunikasi, dan curhat aku mulai menyukai Mas Tunjung tapi perasaan itu masih ku pendam sampai akhirnya dia mempunyai perasaan yang sama. Setelah itu dia mengungkap kan kata-kata yang sederhana yang terucap dari bibirnya "Cha-cha, Mas Tunjung sayang Cha-cha. Mau gak jadi pacar Mas Tunjung?". Aku sedikit malu, deg-degan dan berfikir lama untuk menjawabnya. Dia penasaran dengan jawaban ku lalu dia mempunyai 2 trik, kalau aku mau aku tinggal mengangguk kalo tidak tinggal geleng kepala. Agak canggung dan endingnya aku putuskan untuk mengangguk. Hari itu adalah hari bahagia buat kami sampai akhirnya kita merayakan hari pertama jadian tanggal 12 Februari 2013. Satu tahun aku berpacaran dengan nya. Di Fakultas Sastra dia mengikuti organisasi pencinta alam SWAPENKA, dia sangat menyukai alam, dia pernah mendaki gunung Lamongan di Klakah bersama kawan-kawan, dan dia suka berpetualang.

Aku kelas XI, waktu itu aku sharing dengan Mas Tunjung ada masalah tentang penjurusan, di sekolah ku ada 3 penjurusan IPA, IPS, dan AGAMA. Aku ingin sekali masuk IPS, tapi orang tuaku menuntutku harus masuk IPA. Dan aku putuskan untuk masuk IPA. Banyak kesulitan yang aku alami karena aku kurang menyukai pelajaran IPA. Semangat belajar turun, tiap hari menangis liat nilai yang jelek. Untung ada Mas Tunjung, dia selalu berupaya agar aku kembali bersemangat untuk belajar. Dia memutuskan untuk menjadi guru les privat ku dari pada les di tempat lain yang harus bayar. Sampai akhirnya aku termotivasi untuk kembali belajar. Alhamdulilah nilai ku kembali normal berkat bimbingan nya, Mas Tunjung adalah orang yang sabar dan selalu mementingkan orang lain dari pada dirinya sendiri dan pada suatu ketika dia ikut kegiatan DIKLATSAR yang diadakan di Taman Nasional Meru Betiri, setelah selesai dari diklatsar dia pulang dengan keadaan kaki yang terkena susu panas yang tak sengaja tertumpah di kakinya. Bukan hanya itu, kaki Mas Tunjung juga terkena kutu babi yang mengakibatkan kakinya bengkak. Bukan hanya dia saja yang terkena kutu babi, tapi hampir semua panitia dan peserta lain nya juga terkena kutu babi.

Sampai di rumah ibunya kaget melihat kondisi kaki anak tercintanya dan segera membawa Mas Tunjung ke rumah sakit dan akhirnya dia sembuh. Kemudian dia masuk kuliah lagi karena sudah ketinggalan banyak sekali materi kuliah. Selang beberapa minggu, dia sakit,  badan nya panas dingin, dia di bawa ke Dokter Prayogo.Dokter Prayogo adalah dokter langganan keluarga. Setelah itu panasnya sudah mulai turun, keadaan nya membaik. Namun, beberapa hari kemudian dia kambuh lagi dan di bawa ke Dokter Prayogo lagi. Dia menyarankan untuk tes darah di LAB PRAMITA dan Medical Center, hasil tes darah dari 2 tempat tersebut negative alias baik-baik saja, tidak ada penyakit apapun di tubuh Mas Tunjung. Tetapi tubuh Mas Tunjung merasakan sakit panas dan dingin. Karena tidak kuat, dia dibawa ke Patrang tapi tidak rawat inap hanya diperiksa saja. Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan apa-apa, hanya sakit panas dingin. Tanggal 16-23 Maret Mas Tunjung masuk rumah sakit Bina Sehat. Mas Tunjung divonis sakit malaria oleh pihak rumah sakit. Tanggal 23 Maret 2013, dia keluar dari Bina Sehat karena keadaannya sudah membaik.

Karena sakit yang terus diderita, Mas Tunjung lama tidak masuk kuliah. Mas Tunjung lagi-lagi ketinggalan banyak materi dan tidak mengikuti ujian. Dia tidak mau tertinggal, semangatnya yang tinggi untuk belajar membuatnya lupa jika dia sedang sakit. Meskipun masih sakit, badannya belum vit, Mas Tunjung tetap semangat untuk melangkah menuju kampus untuk mengikuti ujian susulan. Dalam keadaan sakit, dia ke kampus mengendarai sepeda motor seorang diri. Badan yang kurang sehat ditambah dengan dinginnya ruang ujian membuat konsentrasinya sedikit berkurang. Dia mengeluh kepalanya sakit. Angin yang menerpa badannya saat pulang ke rumah menambah rasa sakit yang sedari tadi sudah ditahannya demi ujian susulan.

Tanggal 9 April 2013, Mas Tunjung masuk rumah sakit Bina Sehat lagi. Malaria adalah diagnosis dari dokter. Tak lama, dia masuk ruang ICU. Aku menjenguknya, dia sangat bahagia dengan kedatangan ku. Dia meminta ku untuk membawakan buah salak dan manggis. Di ruangan ICU aku bercanda dengan nya senyuman nya menandakan bahwa dia ingin cepat sembuh, tak mau berlama-lama dengan alat bantu pernafasan yang membuatnya risih. Di sela-sela kami bercanda Mas Tunjung berkata "Jangan cengeng lagi, belajar mandiri, dan jangan mudah sakit ya Cha.". Alhamdulilah, hari Sabtu tanggal 19 April dokter sudah memperbolehkannya pulang, namun tidak tahu kenapa sore harinya keadaannya memburuk sehingga dia harus masuk ruangan ICU lagi. Setelah itu dia koma selama 3 hari. Berbagai macam penyakit tiba-tiba melekat ditubuhnya. Yang awalnya hanya divonis malaria, mendadak dokter memberi tahu jika Mas Tunjung sakit jantung dan paru-paru. Info itu sangat, sangat mendadak dan janggal sekali. Kenapa baru terdeteksi sekarang setelah sekian lama di ruang ICU??

Teman-teman pencinta alam, teman-teman kuliah, semuanya tak ada bosannya untuk sekedar memberikan semangat kepada Mas Tunjung untuk berjuang melawan penyakit di dalam tubuhnya. Dia berjuang bagai seorang pahlawan yang berperang melawan penjajah serta ingin mengusirnya dari bumi pertiwi. Sekarang badannya semakin lama semakin menyusut, yang dulunya segar bugar sekarang menjadi kurus kering. Segala jenis alat penunjang kehidupan sekarang sudah menempel ditubuhnya. Hari Selasa, tanggal 23 April 2014, rumah sakit tersebut sempat mengalami pemadaman. Sedangkan semua alat-alat medis membutuhkan listrik. Hal itu membuat keluarga panik. Malam harinya, keadaan Mas Tunjung tidak setabil lagi dan sekitar pukul 23.00 dia tidur untuk selamanya. Air mata kasih sayang tak terbendung lagi....................

Selamat jalan Patriot-ku, tidurlah dengan nyenyak. Bidadari surga akan menemanimu disana. Engkau banyak sekali memberikan pelajaran hidup untuk ku. Pantang menyerah, rasa empati, rasa peduli terhadap sesama, pentingnya semangat untuk belajar, mandiri, dan Mas Tunjung juga berhasil membuat aku tidak cengeng lagi. Aku hanya bisa mengenangmu lewat doa dan tulisan.
###

Batu Senja
Tubuhmu yang kekar
Kini telah terkulai lemas di peraduan
Semua menangis pecah mengantar kepergianmu
Secepat ini kau temui Sang Agung
Namun, kini kamu menghembus nafas lega
Belati tajam yang menancap di dadamu
Kini sudah tak terasa
Damai kau disana
Bersama dekapan hangat-Nya

Lampiran foto-foto:
Mas Tunjung dalam gendongan ayahnya
Mas Tunjung umur 5 bulan
Maen pistol-pistolan
Narsis dulu sebelum kuliah
Bersama teman-teman
Aku dan Dia
Tempat terakhir

Jumat, 14 Februari 2014

Ceritaku Pagi Ini di MAN 2 Jember

Logo MAN 2 Jember
Hari ini hari Kamis tanggal 13 Februari 2014. Seperti biasa aku berangkat ke sekolah dengan penuh semangat. Pagi ini sekitar pukul 06.15 aku sudah berangkat karena Mas Sodhunk pulang ke Banyuwangi jadi yang nganter sekolah, Bapak. Aku selalu mengeluh saat dibonceng bapak, karena kalau naik sepeda super pelan. Kunaiki sepeda motor Jupiter MX berwarna merah maron. Aku duduk dibelakang dan bapak sebagai driver nya. Tak lupa bapak memakai kostum kebanggaannya yaitu jaket berwarna coklat dan helm hitam. Cukup keren style bapak hari ini.
"Agak cepat dikit lah Bapak biar gak telat."
"Bapak sudah tidak muda seperti dulu lagi. Masak mau kebut-kebutan sama track-track an." Guyon bapak. dan akupun tersenyum kecil....

Setiap berangkat sekolah, setelah melewati pasar tradisional dan stasiun pengisian BBM, aku selalu berpapasan dengan bapak-bapak penjual bakso yang sedang mendorong gerobaknya di daerah Gebang. Di gerobaknya tertera sebuah nama "Bakso Pak Dol". Di pagi hari yang ramai dengan kendaraan bermotor karena bebarengan dengan jam masuk sekolah tak menyurutkan niat Pak Dol untuk mencari rejeki. Tak jarang gerobaknya terhenti sejenak saat jalanan mulai macet, bahkan beliau merelakan gerobaknya turun dari jalanan aspal. Ingin rasanya sekali waktu aku mencicipi rasa dari bakso tersebut.

Tak lama, beberapa menit kemudian, aku sudah sampai di depan sekolah tercinta. MAN 2 Jember. Tak lupa aku melakukan ritual wajib ikum (bersalaman dan mencium tangan bapak) sebelum aku memasuki pintu gerbang sekolah. Teman-teman ku juga sudah mulai berdatangan karena waktu menunjukkan hampir jam 06.45. Jika kita datangnya telat maka pintu gerbang akan segera ditutup oleh guru penjaga. Nah, sebagai konsekuensinya harus keliling lapangan dulu sebelum diijinkan mengikuti pelajaran. Aku juga sering lari-lari pagi di sekolah..hehehehe itung2 olahraga. Upss... tapi jangan ditiru yaa. Tepat waktu itu lebih baik.

Pagi ini teman-teman sudah sibuk belajar materi try-out di luar kelas. Materi try-outnya adalah "Mr. Fisika". Yah lumayan membuat kepala pening jika kurang paham. Disela-sela belajar terjadi perbincangan kecil antara aku dan Zainullah Hasan. Kami membahas tentang manfaat handphone (HP) bagi pelajar, apakah perlu siswa membawa HP ke sekolah..?? Menurut kalian gimana kawan? Asyik-asyiknya ngobrol, Elok, teman kami yang bertubuh mungil datang dari arah koridor utama MAN 2 Jember. Elok selalu membawa tas ransel hitam yang besar dan kelihatan begitu berat, tak sebanding dengan ukuran tubuhnya.

Elok berdiri di hadapanku sambil mengucapkan salam kemudian berjabatan tangan dan langsung bertanya.
"Tumben berangkat pagi, biasanya agak siang?"
"Ya iyalah aku kan selalu standby walaupun kadang berangkat sekolah waktunya mepet..he..he.."
Alarm-pun berbunyi menandakan kegiatan kerohanian akan dimulai 5 menit lagi. Kami semua mulai memasuki ruangan dan duduk di tempat masing-masing. Juzz 'amma kami buka dan mengaji bersama.

Tambahan:
Di MAN 2 Jember memiliki tradisi yaitu jika setiap bertemu teman, kami dibiasakan untuk berjabat tangan dan mengucapkan salam. Hal itu bertujuan untuk mempererat keharmonisan dan menumbuhkan rasa kekeluargaan. Tapi MAN 2 Jember memiliki aturan dalam berjabat tangan. Putri berjabat tangan dengan Putri. Laki-laki dengan laki-laki. Putri dan Laki-laki cukup mengucapkan salam. Kenapa begitu? Karena biar tidak batal wudhu, supaya tubuh selalu dilapisi dengan kesucian.

Selasa, 11 Februari 2014

Ceritaku Hari Ini di MAN 2 Jember

Sekarang adalah hari Selasa tanggal 11 Februari 2014. Pagi sekali sekitar jam 4.30 aku mulai terbangun dari tidur. Wah sudah pagi! seperti hari-hari biasanya sebelum berangkat sekolah aku mulai bersiap. Mandi, dandan, adalah ritual wajib setiap pagi. Maklumlah, namanya juga cewek...hehehe. MAN 2 Jember masuk pukul 06.45 dan waktu yang harus kutempuh dari rumah menuju sekolah adalah 15 menit bersepeda motor, nah itulah sebabnya kenapa aku harus sudah siap pagi-pagi sekali. Meskipun begitu, tak jarang aku telat masuk sekolah.

Jadwal pelajaran untuk hari yang indah ini yaitu PKN, Biologi, Fisika, Matematika, dan Bahasa Inggris. Buku-buku tebal itu pun aku rapikan ke dalam tas, tak lupa sebuah notebook kecil menambah berat tas hijau doreng ku. Karena hari ini ada try-out maka PIB ditiadakan, jadi aku pulang lebih cepat dari biasanya. Jam menunjukkan pukul 06.25, wah kurang 20 menit lagi. Dengan sedikit tergesa gesa aku sempatkan sarapan pagi dengan menu spesial buatan ibu. Tahu goreng + telur goreng + sambel kecap rasa kacang.

Waahh, ke-enakan makan baru sadar kalau waktu kurang 15 menit lagi, segera aku secepat kilat menghabiskan nasi yang ada di piring. lalu dan tergesa-gesa langsung berpamitan dengan ibu da mengucapkan salam dan saat itu mz Sodhunk menstarter sepeda motor. "Ayo mz wi gass poll.!!" ujar ku. Baru seperempat jalan ada kereta api yang lewat dan harus menunggu kereta api itu.sekitar ada 7 gerbong jadi lumayan lama menunggu kereta api berjalan tercium aroma harum dan udara yang segar bunga malati yang tumbuh  di sekitar rel,bunga  melati itu di tanam oleh bu. soradi biasanya bunga melati iu digunakan sebagai riasan pengantin.akhirnya kereta api sudah lewat sekitar 1 menit kami menunggu langsung mz Sodhunk tancap gas otw kesekolah astaga,,, gerbang mau ditutup spontan langsung salim tangan alhamdulilah tidak telat aku memasuki ruangan try-out.

Ada sekitar 28 siswa di ruangan tersebut, sebelah Barat untuk anak IPA dan sebelah Timur anak IPS. Dan aku duduk di bangku sebelah paling Barat urutan nomor 2 dari depan. Seperti biasa, kegiatan belajar mengajar di MAN 2 Jember diawali dengan pembacaan tartil Al-Quran. Kita membaca Q. S. At-Takwir surat ke-81 dengan 29 ayat yang menggambarkan kejadian Hari Kiamat.

Try-out dimulai jam 07.15, soal dibagikan beserta LJK-nya (Lembar Jawaban Kerja). Yang pertama adalah Bahasa Inggris, diawali dengan listening. Pengawas kali ini ada 2 orang guru-guru MAN 2 Jember yang cantik, yaitu Bu Yuan dan Bu Elis. Saatnya bertempur.! Namun sebelum mengerjakan soal, semua harus mengisi LJK dimulai dari Nama, Nomor Induk, Kelas, Mata Pelajaran, Tanggal Lahir dan Tanda Tangan. Disela mengerjakan soal kami semua wajib mengisi daftar hadir.

Tak terasa waktu mengerjakan kurang 5 menit lagi. Bu Guru mengingatkan kembali untuk mengecek lembar jawaban sekali lagi.Waktu pun habis dan lembar jawaban dikumpulkan, kami selanjutnya meninggalkan ruangan dan kembali ke kelas ku tercinta. XII IPA 4. Rumah ke dua ku untuk menuntut ilmu... Hmm, itu dulu ya ceritanya untuk hari ini. Capek ngetiknya..hehehe besok dilanjut lagi.